MALAS BERDEBAT
Assalamu'alaikum
Semakin tua
diriku, semakin malas untuk berdebat dengan siapapun, aku semakin sadar bahwa
aku tidak butuh drama, komplik, dan sesuatu yang kurang bermanfa'at. Karena
kebanyakan. debat yang tidak bermutu yang dimunculkan adalah
hanya mencari kemenangan bukan mencari kebenaran dan kebermanfa'atan
untuk banyak orangapapun itu pendapatnya harus dimenangkan dan kadang tidak
menghargai pendapat orang lain.
Saat ini yang kubutuhkan adalah lingkungan
rumah yang nyaman, makanan sehat, dan dikelilingi orang orang yang
positif, yang membawa kebaikan, sehingga bisa menikmati hidup
dengan penuh rasa syukur Menjadi semakin tua bukan berarti menjadi
semakin paham semuanya......tidak.....!
Tapi yang jelas harus
semakin paham kurang dan lebihnya, posisi kita ada di mana.
Jangan semakin
menjadi angkuh dan egois. Usia tak muda lagi, hanya ingin tetap
tersenyum, menikmati setiap rezeki nan berkah yang Allah Ta'ala
anugrahkan.
Tak ingin banyak berdebat dan drama,
hanya berusaha menjaga diri tetap baik dan terhindar dari komflik, apa
pun yang Allah Ta'ala beri, itulah yang terbaik. Semoga keluargaku sehat,
rezeki kami berkah dan barokah dan penuh syukur setiap hari.
Setelah ada usia tidak muda lagi,
aku mulai menyadari bahwa, aku tidak lagi bisa berharap semua berjalan
sempurna. Setelah ada usia adalah menerima ketidaksempurnaan dan tetap
melangkah. Semakin tambah usia, kita sadar bahwa belajar
melepaskan adalah salah satu bentuk kekuatan terbesar.
Setelah ada usia aku sadar, aku tidak lagi bisa menyenangkan semua orang,
dan itu tidak apa apa, yang terpenting adalah tetap menjadi
diri sendiri dan hidup sesuai dengan nilai yang kita yakini.
Tidak semua orang akan bertahan di hidup
kita, yang penting adalah siapa yang benar-benar berarti. Aku tidak
lagi bisa menghindari tanggung jawab, Dengan bertambahnya usia
adalah tentang menghadapi, bukan lagi lari dari masalah. Semakin bertambah
usia, aku sadar bahwa kebahagiaan tidak datang dari luar, tapi dari
cara aku memandang hidup. Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah Ta'ala memaafkan banyak (
dari kesalahan kesalahanmu ). ( QS. Asy Syura : 30).
Biarlah mereka melihat dan menilaiku
seperti apa pandangan mereka. Aku adalah aku yang tetap menjadi yang
terbaik dengan versiku sendiri dan berusaha untuk tidak
merugikan orang lain.
Allah Ta'ala tidak
akan pernah salah memilih pundak, Allah Ta'ala akan selalu tepat dalam
menakar setiap porsi. Ujian yang mungkin terasa sesak untukku, tentu tidak akan
pernah melampaui batas kemampuan kita. Allah Ta'ala tahu setiap porsi
hamba-Nya."
Semoga semua kita selalu dalam keadaan
Iman, Ikhlas, Sabar, Istiqomah, Sehat, Bahagia dan pandai Bersyukur
Aamiin